loader image

Memahami Arti IPL Apartemen Dan Cara Penghitungannya

Dewasa ini, semakin banyak warga Jakarta yang lebih memilih untuk tinggal di hunian vertikal atau dikenal juga dengan nama apartemen.
Selain lokasinya yang dekat dengan pusat aktivitas, tinggal di jenis hunian yang satu ini juga dirasa lebih praktis.
Pasalnya, hunian ini tidak memerlukan perawatan sebanyak rumah takap.
Meski begitu, terdapat sejumlah biaya bulanan yang harus dikeluarkan penghuni jika kamu tinggal di apartemen.
Melansir dari kompas.com, berikut adalah ulasan lengkapnya.

Memahami Arti IPL

Jika apartemen dibeli dengan cara dicicil, terdapat beberapa biaya yang harus diperhitungkan, meliputi beban biaya air, listrik, serta biaya angsuran.
Selain biaya di atas, kamu juga harus memperhitungkan biaya IPL apartemen.
Nah, sebenarnya apa sih IPL itu?
IPL sendiri adalah singkatan dari Iuran Pengelolaan Apartemen.
Berbeda dengan rumah konvensional, apartemen memiliki badan pengelola yang mengurus gedung secara professional .
Tugas mengoperasionalkan seluruh fasilitas dan ketertiban umum di lingkungan apartemen dilakukan oleh badan pengelola tersebut.
Merekalah yang bertanggung jawab dalam memelihara fasilitas bersama (seperti taman) dan peralatan vital (misalnya saluran air dan lift).
Nah, anggaran perawatan dan gaji pengelola gedung diambil dari IPL apartemen yang didapat dari para pemilik serta penghuni apartemen.

Dasar Hukum Tagihan IPL

Dasar hukum penarikan IPL apartemen tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun dan Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1988 Tentang Rumah Susun.
Dalam peraturan tersebut, disebutkan bahwa pembiayaan pengelolaan benda, bagian dan tanah bersama dibebankan kepada pemilik atau penghuni.
Lalu, bagaimana cara menghitung jumlah biaya IPL apartemen yang harus dibayarkan?
Setelah mengetahui arti IPL, mari kita ulas pembahasan yang satu ini.

Cara Menghitung IPL

Singkatnya, biaya IPL pemilik atau penghuni apartemen bisa dikalkulasikan dengan rumus berikut:
Tarif dasar IPL dikali luas unit apartemen masing-masing
Besarnya tarif dasar IPL apartemen sendiri ditentukan berdasarkan persetujuan antara pengurus Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) dengan penghuni atau pemilik apartemen.
Sebelum menentukan besarannya, P3SRS mesti mengetahui pendapatan apa saja yang didapat oleh apartemen.
Umumnya, pendapatan apartemen didapat dari sewa ruang milik P3SRS.
Pendapatan tersebut meliputi
• Sewa pancang Base Transceiver Station (BTS),
• ATM, atau
• Pemasangan iklan di sekitar area komersial lingkungan apartemen.
Setelah mengetahui pendapatannya, P3SRS akan merinci biaya operasional dari apartemen tersebut.
Biaya operasional tersebut meliputi biaya utilitas, karyawan, asuransi, perawatan, listrik, dan masih banyak lagi.
Setelah mengetahui semua biaya yang harus dihitung, keseluruhannya akan dikalkulasikan.
Kemudian, hasil selisih antara pengeluaran dan pemasukan inilah yang akan dibebankan serta dibagi rata dengan luas dari unit apartemen.
Contohnya, jika pemilik apartemen menghuni unit sederhana, bisa saja tarif dasar IPL-nya sebesar Rp10 ribu per meter persegi.
Namun, jika unit yang ditinggali lebih mewah, bisa saja tarif dasar IPL mencapai Rp80 ribu per meter persegi.
Apabila terdapat pendapatan di luar IPL, besarnya pendapatan tersebut akan mengurangi biaya IPL yang harus dibayarkan pemilik atau penghuni apartemen.
Selain itu, karakteristik maupun usia gedung serta jumlah unit juga bisa memengaruhi besarnya IPL yang harus dibayarkan.
Gedung apartemen baru dengan deretan fasilitas tentunya memiliki beban IPL lebih tinggi dibandingkan gedung apartemen sederhana yang berusia belasan tahun.
Sebelum dikelola manajemen gedung, besaran biaya IPL biasanya sudah ditetapkan oleh pengembang apartemen tersebut.
Besaran biaya IPL yang harus dibayarkan tercantum dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB), contohnya RpX per meter persegi.
Itulah dasar awal tarif IPL yang dijadikan acuan P3SRS.

Biaya yang Membesar

Namun, jumlah biaya yang dibutuhkan pada kenyataannya jauh lebih besar daripada yang sudah diputuskan.
Inflasi penyebab naiknya harga material atau barang-barang yang dibutuhkan untuk merawat gedung apartemen membuat P3SRS harus melakukan penyesuaian tarif IPL apartemen.
Itulah hal yang kerap memunculkan perdebatan antara penghuni apartemen dengan pengurus P3SRS.
Penetapan tarif IPL apartemen biasanya merujuk pada biaya dasar/biaya rumah tangga (AD/ART) apartemen yang bersangkutan.
Pengurus P3SRS memang mempunyai kewenangan dalam menetapkan tarif IPL.
Namun, jika tarif IPL dinilai relatif terlalu mahal, kamu sebagai penghuni apartemen berhak mempertanyakannya kepada forum tertinggi, yaitu Rapat Umum Tahunan (RUTA).
Pada forum tersebut, kamu dapat menanyakan secara terperinci bagaimana perhitungan biaya dan pengelolaannya.
Itulah beberapa hal yang harus dipahami mengenai arti IPL serta cara penghitungannya.

Oleh: Mukhammad Iqbal (www.99.co)
Sumber: https://www.99.co/blog/indonesia/arti-ipl-apartemen-cara-penghitungannya/

Photo by Karolina Grabowska from Pexels

Compare